SISI-SISI PERSAMAAN WAHABY DAN KHAWARIJ (YANG GAK MERASA WAHABY, JANGAN KEBAKARAN JENGGOT YA? ^_~)
di ambil dari group Kenapa takut Bi'ah ?
di fb
Sisi-sisi Kesamaan Wahaby dengan Khawarij.
Tidak semua kelompok Wahaby (Salafy gadungan) rela jika disebut Wahaby, walaupun mereka semua sepakat untuk menjadikan Muhammad bin Abdul Wahab sebagai tempat rujukan dan pemimpin. Hanya beberapa gelintir orang Wahaby saja yang rela jika dirinya disebut sebagai Wahaby. Selain sebutan Wahaby memiliki konotasi negatif berupa panggilan celaan, mereka juga bersikeras untuk disebut sebagai kelompok Salafy sebagai pengganti sebutan Wahaby- agar terhindar dari sebutan negative tadi dan supaya mendapat tempat di sisi golongan Ahlusunah wal Jamaah.
Padahal jika kita teliti lebih dalam lagi niscaya akan kita dapati bahwa ajaran dan prilaku mereka sama sekali tidak mencerminkan ajaran dan keyakinan para Salaf Saleh sebagai pendiri Ahlusunah. Akan tetapi ajaran dan prilaku kaum Wahaby lebih cocok jika disandingkan dan disejajarkan dengan kaum Khawarij yang telah dikutuk dalam lembaran sejarah kaum muslimin. Hal itu dikarenakan Rasul sendiri pun telah mencela mereka. Dan pada kenyataannya, terbukti sebagian orang telah menyamakan kaum Wahabi (Salafi) dengan kelompok Khawarij dengan melihat beberapa kesamaan yang ada.
Melihat dari sejarah yang pernah ada, kelompok Khawarij adalah kelompok yang sangat mirip sepak terjang dan pemikirannya dengan kelompok Wahabi sekarang ini. Oleh karenanya, bisa dikatakan bahwa kelompok Wahabi adalah pengejawantahan dan kelanjutan dari kelompok Khawarij di masa sekarang ini. Secara global dapat disebutkan beberapa sisi-sisi kesamaan antara kelompok sesat Wahabi dengan golongan Khawarij yang dicela oleh Rasulullah saw.
Rasul pernah memberi julukan golongan sesat (Khawarij) tersebut dengan sebutan
Mariqiin, yang berarti lepas dari Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya. [Lihat: Musnad Imam Ahmad bin Hanbal jilid :2 halaman:118]
Sedikitnya terdapat enam sisi-sisi kesamaan antara dua golongan ini yang tentu meniscayakan vonis hukuman dan konsekuensi yang sama pula. Adapun enam sisi kesamaan tadi mencakup:
Pertama : Sebagaimana kelompok Khawarij dengan mudah menuduh seorang muslim dengan sebutan kafir, kelompok Wahabi pun sangat mudah menuduhseorang muslim sebagai pelaku syirik, bid'ah, khurafat dan takhayul yang semua itu adalah kata halus dari pengkafiran (Takfir), walaupun dalam beberapa hal sebutan-sebutan itu memiliki kesamaan dengan kekafiran itu sendiri jika dilihat dari konsekwensi hukumnya. Oleh karena itu, kaum Wahaby juga layak dijuluki dengan sebutan Jama'ah Takfiriyah (kelompok pengkafiran), suka dan hoby menyasatkan dan mengkafirkan kelompok muslim lain selain kelompoknya. Mereka (Wahaby dan Khawarij) sama-sama merasa hanya ajarannya saja yang benar-benar murni dan betul. Abdullah bin Umar dalam mensifati kelompok Khawarij mengatakan : Mereka menggunakan ayat-ayat yang diturunkan bagi orang-orang kafir lantas mereka terapkan untuk menyerang orang-orang beriman .[Lihat: kitab Sohih Bukhari jilid: 4 halaman:197] Ciri-ciri semacam itu juga akan dengan mudah kita dapati pada pengikut kelompok Salafi palsu (Wahabi) berkaitan dengan saudara-saudaranya sesama muslim. Bisa dilihat, betapa mudahnya para rohaniawan Wahabi (Muthowi') menuduh para jamaah haji tamu-tamu Allah (Dhuyuf ar-Rahman) sebagai pelaku syirik dan bid'ah dalam melakukan amalan yang dianggap tidak sesuai dengan akidah dan keyakinan mereka. Padahal semua orang muslim datang menuju Baitullah Ka'bah dengan tetap meyakini bahwa
tiada tuhan melainkan Allah swt dan Muhammad saw adalah utusan Allah swt
Dan di bawah ini bukti nyata kalau wahaby sama dengan khawarij yaitu paling hoby mengalamatkan ayat-ayat yang asbabun nuzulnya turun kepada kafir, tapi mereka gunakan untuk menyerang orang islam.
Mantan Sufi
jam 17:38
Allah berfirman: Kelak mereka akan mengetahui siapa sebenarnya sangat pendusta(dan)sombong itu.(QS. al-Qamar ayat 26)
padahal ayat itu turun berkenaan dengan kekufuran kaum tsamud (silakan buka Ayat sebelumnya mulai ayat 23), tapi dengan seenaknya si mantan sufi (yang kini berubah menjadi khawarij) ini menggunakan ayat itu untuk menyerang lawan diskusinya yang notabene adalah orang islam, mungkin akan menjadi lain lagi kalau si mantan sufi memang meyaqini kalau lawan diskusinya adalah kafirin. Wallahu A'lam.
Bersambung ke ciri kedua (Insya Allah).
Salam buat para ustad & kyai di Ponpes Madinul Ulum..
Dan seluruh kru madu fm, saya senang sekali pas malam Minggu di isi acara kajian kitab kuning. Apalagi dari BULAN PURNAMA. :-)
Buat admin blog, lanjutkan.. !!